Membaca Makam Peninggalan Belanda di Cilacap dalam MUBENG JATENG 4

Bambang Ario memandu Virtual Tour

Sebuah Program yang diusung oleh para pegiat wisata, pelaku sejarah, pengamat budaya dari berbagai daerah ini mengajak masyarakat untuk berkeliling  Jawa Tengah melalui program yang dikemas secara virtual. Program tersebut adalah MUBENG JATENG.

Mubeng Jateng sudah  berjalan sejak Oktober 2021 dan akan terus berjalan ke beberapa daerah lain yang ada di Jawa Tengah. Pada  Oktober 2021, Mubeng Jateng terselenggara  di Gombong  dengan  mengupas kisah unik Pabrik Rokok Sintren, Kemudian pada bulan November 2021 Mubeng Jateng terselenggara di Purwokerto yang mengupas kisah tentang Sarang Petarung BRIMOB, sementara pada bulan Januari 2022 Mubeng Jateng hadir di Sukoharjo yang megupas kisah sejarah serta potensi Desa Baki Sukoharjo.

Membaca Makam Peninggalan Belanda di Cilacap bersama Karsiyah, adalah tema besar yang diusung pada perjalanan Mubeng Jateng yang ke empat. Kala itu, 27 Februari 2022, Mubeng  Jateng diselenggarakan di Cilacap. Hadir dalam Talkshow tersebut seorang Pembaca Makam Peninggalan Bersejarah yaitu Karsiyah. Selama ini Karsiyah mendedikasikan dirinya  meneliti berbagai macam peninggaalan Belanda yang ada di wilayah Banyumas Raya. Aktifitas yang dilakukan dirinya sejak puluhan tahun ini menginspirasi para remaja di berbagai daerah untuk terus belajar mengupas sejarah dan kisah-kisah yang belum tertulis atau jarang didapatkan. Dalam gelaran  Mubeng Jateng 4 kali ini, Bambang Ario selaku pemandu tour virtual yang melaporkan langsung dari Kerkhof Cilacap, mengajak para pemirsa untuk berjalan-jalan secara virtual menyaksikan makam-makam peninggalan belanda yang ada di Cilacap. Seperti halnya makam M Herz, seorang Asisten Residence Cilacap, Makam Thereza Von Lutzo, Toonje Poland, Oscar Kur, Peeter Johanes du Peron, English, dan banyak tokoh-tokoh yang memiliki kisah / cerita sejarah di Cilacap.

Suasana Talkshow Live Mubeng Jateng 4

Program sederhana, nan mengasikan ini disiarkan secara LIVE melalui kanal youtube Mubeng Jateng pada pukul 14.00 WIB dan dimoderatori oleh Slamet “Sandy” Riyadi. Selama satu jam Sandy mengupas kisah-kisah dibalik nisan yang ada dimakam Kerkhof Cilacap bersama Karsiyah dan Bambang Ario. Para pentontonpun turut serta berdisuksi bersama fitur LIVE CHAT yang ada pada kolom komentar. Beragam pertanyaan muncul dari para pemirsa yang berasal dari berbagai daerah seperti Salatiga, Jakarta, Riau, Palembang, Lampung, Solo, Sukoharjo, Parakan dan lain sebagainya.

Karsiyah sendiri berharap adanya kepedulian dari berbagai pihak untuk turut serta menjaga peninggalan bersejarah yang ada di Cilacap. “Semoga dengan adanya program ini, bisa  terus memotivasi para remaja dan pemerhati sejaah atau pecinta lingkungan  untuk bersama-saama menjaga peninggalan bersejarah tersebut.” Ungkapnya di sesi akhir diskusi.

Senada yang diungkapkan oleh Karsiyah, Baambang Ario juga berpesan kepada masyarakat di Cilacap untuk merawat makam-makam peninggalan Belanda  yang ada di Cilacap. “Minimmal kita bisa sama-sama menjaga, jangan mencoret-coret, jangan merusak.” Ungkapnya.

Selanjutnya, Gelaran MUBENG JATENG ke lima akan diselenggarakan di Parakan. Ikuti terus kisah-kisah unik yang akan disampaikan MUBENG JATENG dengan selalu update melalui jejaring sosial yang ada. Teman-teman semua juga bisa turut serta mendukung acara ini  dengan ber DONASI melaui rekening BNI 0698076167 (Sri Kusumastuti).

Tinggalkan komentar